Pentingnya Home Visit sebagai Jalan Tengah Pendidikan Inklusif Anak Usia Dini di Tengah Pandemi

Oleh : Oleh: Deden Abdul K.Y.G.

Picture : https://www.freepik.com/

Anak-anak berkebutuan khusus memiliki perbedaan dengan anak-anak pada umumnya baik dari segi psikologis, kecakapan sensorik, komunikasi, dan perilaku sosial serta ciri fisiknya. Anak berkebutuhan khusus dalam hal ini ialah tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa dan autis. Pendidikan inklusif diselenggarakan pada semua jenjang termasuk jenjang anak usia dini.

Di tengah pandemi covid-19 penyelenggaraan Pendidikan inklusif harus disesuaikan dengan memperhatikan fleksibilitas situasi dan kondisi. Kejadian lokal masyarakat terkait pandemi harus di perhatikan, pasalnya dalam Pendidikan inklusif anak usia dini perlu dilakukan home visit oleh tenaga pendidik PAUD selain pembelajaran secara daring. Terdapat banyak tantangan dan hambatan mengenai Pendidikan inklusif bagi anak yang berkebutuhan khusus pasalnya risiko covid-19 menjadi pertimbangan dalam melakukan tatap muka. Akan tetapi bilamana tidak dilakukan tatap muka maka bagi mereka penyandang tunanetra akan memiliki dampak yang sangat besar jika pembelajarannya dilaksanakan  penuh secara daring.

Guru perlu menentukan metode pembelajaran yang tepat dari rumah bagi anak yang berkebutuhan khusus. Peran penting orang tua tidak terlepas dalam proses pembelajaran di rumahnya. Anak-anak berkebutuhan khusus Sebagian besar memiliki perilaku sosial yang berbeda, maka dari itu pengawasan dalam Pendidikan di rumah akibat adanya pandemi perlu disesuaikan dengan RPP yang sudah disusun oleh guru PAUD.

Di samping itu dibutuhkan Kerjasama antara guru dan orang tua untuk melakukan intervensi pada siswa berkebutuhan khusus melalui modul pembelajaran yang diberikan guru kepada orang tua. Hal tersebut bisa menjadikan sebuah kontrol kepada perkembangan anak berkebutuhan khusus dengan menjalin komunikasi angtara guru dan orang tua. Keruwetan dalam Pendidikan yang dilakukan secara daring bagi anak berkebutuhan khusus melahirkan istilah home visit sebagai sebuah jalan tengah.

Home visit merupakan sebuah program dimana guru melakukan kunjungan kepada siswa di rumahnya untuk memberikan sebuah pembelajaran dengan waktu-waktu tertentu saja. Dalam melakukan home visit tersebut mestinya harus sudah mendapatkan persetujuan antara orang tua dan pendidik. Lalu dalam melakukan home visit pendidik harus mengimplementasikan protokol Kesehatan ketat seperti mencuci tangan, mengukur suhu tubuh, mengenakan masker, dan menjaga jarak.

Home visit bisa menjadi jalan tengah bagi Pendidikan inklusif dikalangan anak usia dini. Sebab Ketika pembelajaran daring di implementasikan secara penuh bagi anak berkebutuhan khusus maka orang tua akan terbebani terutama bagi anaknya yang tuna netra. Sehingga home visit dalam konteks ini akan menjadi jalan tengah dalam Pendidikan inklusif anak usia dini ditengah pandemi.

Diterbitkan oleh hmkunsoed

Himpunan Mahasiswa Unsoed Kebumen Terbentuk Pada Tanggal 15 Maret 2010

Tinggalkan komentar